Kekalahan Arsenal dari Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor tipis 0-1 di leg pertama semifinal Liga Champions 2024/2025 telah mengguncang jagat sepak bola. Pertandingan yang berlangsung di Emirates Stadium, Rabu (30/4/2025) dini hari WIB, menyajikan drama yang menegangkan, namun berakhir dengan kekecewaan mendalam bagi para pendukung The Gunners. Gol cepat Ousmane Dembele di menit-menit awal pertandingan menjadi pukulan telak yang menghancurkan harapan tuan rumah untuk meraih kemenangan di leg pertama. Lebih dari sekadar kekalahan, pertandingan ini mengungkap kelemahan krusial Arsenal dan menyoroti peran vital Thomas Partey yang absen dalam laga tersebut.
Pertandingan dimulai dengan tempo tinggi. PSG, dengan strategi yang terencana matang, langsung menekan pertahanan Arsenal. Kejutan datang di menit-menit awal ketika Ousmane Dembele berhasil memanfaatkan celah di lini belakang Arsenal, mencetak gol yang membuat Emirates Stadium terdiam. Gol cepat ini menjadi penanda dominasi PSG di awal pertandingan. Meskipun Arsenal berusaha bangkit dan menciptakan beberapa peluang emas, terutama melalui upaya-upaya Gabriel Martinelli yang lincah, kesulitan menembus pertahanan ketat PSG membuat mereka gagal menyamakan kedudukan hingga peluit panjang berbunyi.
Dominasi PSG di 25 menit pertama babak pertama menjadi bukti betapa efektifnya strategi mereka. Arsenal, yang biasanya dikenal dengan permainan cepat dan menyerang, tampak kesulitan menemukan ritme permainan mereka. Mereka tampak tertekan dan kesulitan membangun serangan yang efektif. Kehilangan penguasaan bola dan kesulitan menembus pertahanan lawan menjadi masalah utama Arsenal sepanjang babak pertama. Meskipun di sisa babak pertama Arsenal mampu sedikit membalikkan keadaan dan meningkatkan intensitas serangan, namun ketajaman di lini depan masih kurang untuk menjebol gawang Gianluigi Donnarumma.
Namun, di balik kekalahan ini, ada satu faktor yang menjadi sorotan utama: absennya Thomas Partey. Gelandang asal Ghana ini absen karena akumulasi kartu kuning, dan ketiadaannya terasa sangat signifikan di lini tengah Arsenal. Mikel Merino, yang ditugaskan untuk mengisi posisi Partey, dinilai gagal menyamai peran vital yang dimainkan Partey. Partey, dengan kemampuannya yang luar biasa dalam mengatur tempo permainan, membangun serangan, dan memenangkan duel-duel di lini tengah, merupakan kunci penting dalam skema permainan Arsenal. Kehilangannya membuat keseimbangan di lini tengah Arsenal terganggu. Merino, meskipun pemain yang cukup handal, kurang mampu bergerak lincah di half-space kiri, posisi yang biasanya ditempati Partey, dan kesulitan mengimbangi intensitas permainan yang ditunjukkan oleh para gelandang PSG. Hal ini membuat Declan Rice, yang biasanya berduet apik dengan Partey, terlihat kesulitan dalam menjalankan perannya.
Absennya Partey bukan hanya soal statistik, tetapi juga soal pengaruhnya terhadap mentalitas tim. Kepemimpinannya di lapangan, kemampuannya membaca permainan, dan distribusi bolanya yang akurat sangat dibutuhkan Arsenal, terutama dalam menghadapi tim sekuat PSG. Kehilangan sosok seperti Partey menciptakan kekosongan besar di lini tengah, yang berdampak pada seluruh permainan Arsenal. Hal ini terlihat jelas dalam kesulitan Arsenal dalam membangun serangan dan mengontrol tempo pertandingan.
Reaksi warganet di media sosial pun beragam, namun sebagian besar menyoroti betapa pentingnya peran Partey dalam tim. Banyak yang mengungkapkan kekecewaan mereka atas kekalahan tersebut, namun tetap optimistis dengan peluang Arsenal di leg kedua. Nama Partey menjadi pusat perhatian, dengan harapan kembalinya sang gelandang akan menjadi kunci kebangkitan Arsenal. Berbagai komentar di media sosial mencerminkan harapan dan optimisme para pendukung Arsenal:
"Gw rasa sih masih ada peluang, di Paris Partey bisa main kan? Lini tengah butuh dia bgt, utk nambah kreatifitas," tulis @rezatalks, mewakili sentimen banyak penggemar yang percaya bahwa kehadiran Partey akan memberikan perubahan signifikan di lini tengah.
"Sedih sih, tp ta gimana, emang jelek kok mainnya. Dan berharap leg ke-2 dg tambahan Partey di tengah bisa lebih baik," ungkap @AldoEgi, yang mengakui performa buruk Arsenal di leg pertama dan berharap Partey dapat menjadi solusi.
"Semoga jeleknya Leg 1 dibalas di Leg 2. Partey kembali dan Arteta harusnya banyak belajar buat menang," kata @muh_kharji, yang menekankan pentingnya pembelajaran dari kesalahan dan peran Partey dalam leg kedua.
"Peran partey memang sangat penting, belum ada yang bisa menggantikan," nilai @Blackseed25, menegaskan peran vital Partey yang tak tergantikan.
"Emang peran partey saat ini sangat vital. Musim depan harus cari pemain yang seperti partey untuk lapis," kata @nopalajaala, yang menyoroti pentingnya mencari pemain pengganti yang memiliki kualitas setara dengan Partey untuk musim depan.
Komentar-komentar ini menunjukkan betapa besarnya pengaruh Partey terhadap permainan Arsenal dan harapan besar para pendukung untuk melihatnya kembali beraksi di leg kedua. Kehadirannya di Parc des Princes pada 7 Mei 2025 sangat dinantikan, diharapkan mampu menjadi kunci untuk membalikkan keadaan dan membawa Arsenal ke final Liga Champions pertama mereka sejak 2006.
Kekalahan ini menjadi pelajaran berharga bagi Arsenal. Mereka perlu melakukan evaluasi menyeluruh, terutama dalam hal strategi dan kemampuan adaptasi terhadap permainan lawan. Pelatih Mikel Arteta juga perlu memikirkan strategi yang lebih efektif untuk mengatasi absennya pemain kunci seperti Partey di masa mendatang. Membangun kedalaman skuad yang berkualitas menjadi kunci untuk menghadapi kompetisi sebesar Liga Champions.
Leg kedua di Parc des Princes akan menjadi ujian sesungguhnya bagi Arsenal. Mereka harus menampilkan performa yang jauh lebih baik dan memanfaatkan kesempatan yang ada untuk mencetak gol. Kehadiran Partey diharapkan dapat memberikan suntikan semangat dan meningkatkan kualitas permainan di lini tengah. Apakah Arsenal mampu bangkit dari keterpurukan dan mencuri kemenangan di kandang PSG? Hanya waktu yang akan menjawabnya. Namun, satu hal yang pasti, peran Partey akan menjadi faktor penentu dalam laga penentuan tersebut. Pertandingan ini bukan hanya tentang sepak bola, tetapi juga tentang harapan, tekad, dan kemampuan Arsenal untuk bangkit dari keterpurukan. Dunia sepak bola akan menyaksikan dengan penuh antusias laga penentuan ini.