Real Madrid berhasil melewati rintangan berat dalam perebutan tiket perempat final Liga Champions musim 2024-2025. Kemenangan dramatis atas rival sekota, Atletico Madrid, diraih melalui adu penalti dengan skor 4-2, setelah bermain imbang 0-1 hingga babak perpanjangan waktu. Pertandingan yang digelar di Stadion Riyadh Air Metropolitano, Madrid, Kamis dini hari WIB (13/3/2025), menyajikan laga Derby Madrid yang penuh intensitas, drama, dan kontroversi yang berujung pada sorotan tajam terhadap performa Vinicius Junior.
Jalannya pertandingan diawali dengan kejutan. Hanya dalam waktu 28 detik setelah kick-off, Atletico Madrid sudah unggul 1-0. Conor Gallagher, memanfaatkan umpan cerdik Antoine Griezmann, berhasil membobol gawang Real Madrid. Gol cepat ini membuat agregat sementara menjadi imbang 2-2, dan tekanan langsung beralih ke tim besutan Carlo Ancelotti. Real Madrid yang menang 2-1 di leg pertama, kini harus berjuang keras untuk menghindari eliminasi.
Sepanjang 90 menit waktu normal, Real Madrid berupaya keras untuk menyamakan kedudukan. Serangan-serangan bertubi-tubi dilancarkan, namun pertahanan Atletico yang solid, dikombinasikan dengan penampilan gemilang kiper Jan Oblak, berhasil meredam gempuran Los Blancos. Atletico Madrid, dengan strategi bertahan yang disiplin, berhasil menjaga keunggulan tipis mereka hingga peluit panjang berbunyi.
Harapan Real Madrid untuk menyamakan kedudukan di waktu normal nyaris terwujud di menit-menit akhir. Pelanggaran Clement Lenglet terhadap Kylian Mbappe di kotak penalti memberikan kesempatan emas bagi Real Madrid. Vinicius Junior, yang ditunjuk sebagai algojo, maju untuk mengeksekusi penalti. Namun, tendangannya jauh dari sempurna. Tendangan keras yang seharusnya merobek jala gawang Oblak, justru melambung tinggi di atas mistar. Kesempatan emas untuk menyamakan kedudukan pun sirna, dan pertandingan harus dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu.
Babak perpanjangan waktu pun berlangsung dengan tempo tinggi, namun tak ada gol yang tercipta. Kedua tim sama-sama menampilkan permainan yang ngotot, namun kebuntuan tak bisa dipecahkan. Pertandingan pun harus ditentukan melalui adu penalti yang menegangkan.
Dalam drama adu penalti, Real Madrid menunjukkan mentalitas juara. Meskipun Vinicius Junior sebelumnya gagal mengeksekusi penalti, rekan-rekannya berhasil menjalankan tugas dengan baik. Keempat penendang Real Madrid sukses menyarangkan bola ke gawang, sementara Atletico Madrid hanya mampu mencetak dua gol dari empat kesempatan. Kemenangan 4-2 di adu penalti memastikan langkah Real Madrid ke perempat final Liga Champions.
Namun, di balik euforia kemenangan, kegagalan penalti Vinicius Junior menjadi perbincangan hangat di media sosial. Alih-alih mendapat dukungan, pemain asal Brasil ini justru menjadi sasaran kritik dan ejekan dari sebagian warganet. Berbagai komentar sinis dan sarkastis membanjiri platform media sosial seperti X (sebelumnya Twitter).
"Emang tau tu vini pemain mageran taunya jalan santai doang gk bantu team nya kh rebut bola, tadi pas match selesai paling kuat olok fans atm," tulis akun @noorrrrrrzzzzz, mewakili sebagian besar sentimen negatif yang beredar. Komentar tersebut menggambarkan kekecewaan dan rasa frustrasi sebagian penggemar terhadap penampilan Vinicius Junior yang dianggap kurang maksimal.
Akun @buddss_ menambahkan, "Bellingham, Mbappe, Valverde udah stress liat vini apalagi yg nonton 😂," menunjukkan betapa penampilan Vinicius Junior dinilai mengecewakan, bahkan oleh rekan-rekannya sendiri di lapangan. Komentar ini mengisyaratkan bahwa kegagalan Vinicius Junior bukan hanya masalah individu, tetapi juga berdampak pada performa tim secara keseluruhan.
Sindiran-sindiran lainnya semakin menambah daftar kritikan yang ditujukan kepada Vinicius Junior. Ada yang menyindir tendangannya yang "sampai Pasar Minggu," ada pula yang mengusulkan agar Vinicius Junior dijual ke klub Arab Saudi. Semua komentar ini menunjukkan betapa besarnya tekanan yang dihadapi Vinicius Junior, dan betapa tinggi ekspektasi yang diletakkan kepadanya.
Kritik yang dilontarkan warganet juga menyoroti selebrasi Vinicius Junior yang dianggap berlebihan. Akun @bl3ssmeasywinz berkomentar, "Sue Vinicius paling heboh selebrasi nya, harusnya dia bisa bikin ini tim ga kecapean dari awal," menunjukkan bahwa kegagalannya mengeksekusi penalti dianggap tidak sebanding dengan selebrasi yang kerap ia tampilkan. Komentar ini mengkritik sikap Vinicius Junior yang dianggap kurang konsisten antara penampilan di lapangan dan perayaan yang ditunjukkan.
Secara keseluruhan, komentar-komentar negatif yang beredar di media sosial menunjukkan betapa tinggi ekspektasi terhadap Vinicius Junior sebagai salah satu pemain bintang Real Madrid. Kegagalannya mengeksekusi penalti krusial dalam laga Derby Madrid yang penuh tekanan, menjadi titik fokus kritik dan ejekan. Namun, perlu diingat bahwa sepak bola adalah olahraga tim, dan kegagalan satu pemain tidak selalu mencerminkan keseluruhan performa tim.
Kemenangan Real Madrid atas Atletico Madrid tetaplah sebuah prestasi yang patut dirayakan. Mereka berhasil lolos ke perempat final Liga Champions, meskipun harus melewati jalan yang berliku dan penuh drama. Namun, kegagalan penalti Vinicius Junior menjadi catatan penting yang perlu dievaluasi, baik oleh sang pemain sendiri maupun oleh tim pelatih. Bagaimana Vinicius Junior mampu bangkit dari tekanan dan kritik, serta bagaimana tim Real Madrid mampu menjaga konsistensi penampilannya, akan menjadi hal yang menarik untuk disaksikan di babak selanjutnya.
Pertandingan ini juga menyoroti betapa pentingnya mentalitas dan kemampuan menghadapi tekanan dalam pertandingan besar seperti Liga Champions. Baik Real Madrid maupun Atletico Madrid menunjukkan mentalitas juara yang luar biasa, meskipun hasil akhir hanya dimenangkan oleh satu tim. Pertandingan ini juga menjadi bukti bahwa sepak bola penuh dengan kejutan dan drama, dan tidak ada yang bisa diprediksi hingga peluit panjang berbunyi.
Ke depan, Vinicius Junior perlu menunjukkan respons yang profesional terhadap kritik yang diterimanya. Ia perlu belajar dari kegagalannya, meningkatkan mentalitasnya, dan membuktikan kualitasnya sebagai pemain bintang. Dukungan dari tim pelatih dan rekan-rekannya sangat penting untuk membantunya melewati masa sulit ini. Real Madrid, sebagai tim yang besar, juga perlu memberikan dukungan penuh kepada Vinicius Junior agar ia dapat kembali tampil maksimal dan berkontribusi bagi tim. Kegagalan ini bisa menjadi pelajaran berharga untuk meningkatkan performa di masa mendatang. Pertandingan ini, meskipun penuh kontroversi, akan tetap dikenang sebagai salah satu laga Derby Madrid yang paling dramatis dan menegangkan dalam sejarah.