Pergantian kepemimpinan di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membawa angin segar bagi industri telekomunikasi. Meutya Hafid, yang kini menjabat sebagai Menteri Kominfo, diharapkan dapat membawa perubahan positif dan menjawab berbagai tantangan yang dihadapi oleh para operator seluler, termasuk XL Axiata.
XL Axiata, salah satu operator seluler terkemuka di Indonesia, menyampaikan sejumlah harapan kepada Menkomdigi Meutya Hafid. Harapan tersebut meliputi berbagai aspek, mulai dari regulasi BHP frekuensi, aturan yang lebih adil terhadap OTT, hingga percepatan proses merger XL Axiata dan Smartfren.
1. Mengurangi Beban BHP Frekuensi: Kunci Pengembangan Infrastruktur
Salah satu isu krusial yang dihadapi oleh operator seluler adalah beban BHP frekuensi yang tinggi. Saat ini, BHP frekuensi mencapai 13-14% dari pendapatan operator, yang dinilai terlalu tinggi dan menghambat pengembangan infrastruktur. XL Axiata berharap Menkomdigi Meutya Hafid dapat mengeluarkan regulasi atau kebijakan yang dapat mengurangi beban BHP frekuensi.
"Harapannya adalah bahwa Ibu Menteri yang baru bisa mengeluarkan regulasi atau kebijakan yang menjadi katalis untuk perkembangan industri, salah satunya regulatory charge (BHP frekuensi-red) yang sekarang sudah 13-14% terhadap revenue, itu berat banget ya," ujar Dian Siswarini, Presiden Direktur & CEO XL Axiata.
BHP frekuensi yang tinggi menjadi penghambat bagi operator untuk berinvestasi dalam pengembangan infrastruktur, termasuk jaringan 5G. Investasi yang besar dibutuhkan untuk membangun jaringan 5G, dan beban BHP frekuensi yang tinggi akan membuat investasi tersebut menjadi tidak ekonomis.
"Kalau BHP frekuensi mahal, operator akan sulit mengembangkan infrastruktur selanjutnya. 5G yang butuh investasi yang banyak dikuatirkan akan jadi angan-angan belaka kalau regulatory charge masih tinggi," tambah Dian.
2. Aturan yang Lebih Seimbang: Keadilan untuk Operator dan OTT
Isu lain yang menjadi perhatian XL Axiata adalah aturan yang dinilai belum seimbang antara operator seluler dan Over The Top (OTT). OTT, seperti platform media sosial dan layanan streaming, memanfaatkan infrastruktur yang dibangun oleh operator seluler, tetapi tidak dibebani dengan kewajiban yang sama seperti operator.
"Mereka memberikan servis di atas infrastruktur kita, sementara kita membangun infrastruktur dengan investasi-investasi yang luar biasa dan membayar regulatory charge yang luar biasa juga," ungkap Dian.
XL Axiata berharap Menkomdigi Meutya Hafid dapat menciptakan aturan yang lebih adil dan seimbang antara operator dan OTT. Hal ini penting untuk menciptakan iklim investasi yang sehat dan mendorong pertumbuhan industri telekomunikasi secara berkelanjutan.
3. Tata Kelola yang Lebih Baik: Menuntaskan Masalah RT/RW Net
Masalah RT/RW Net juga menjadi perhatian XL Axiata. Fenomena ini terjadi ketika konsumen menjual paket internet dari provider ke konsumen lain, yang melanggar aturan hukum. XL Axiata berharap pemerintah dapat membuat tata kelola yang lebih baik untuk mengatasi masalah ini.
"Harapannya-red) pemerintah juga bisa lebih bijak dalam membuat tata kelola lebih sehat seperti (masalah-red) RT/RW Net," imbuh Dian.
Tata kelola yang baik akan menciptakan pasar yang lebih adil dan tertib, serta melindungi hak-hak konsumen.
4. Percepatan Lelang Frekuensi 5G: Mengakselerasi Adopsi Teknologi
Lelang frekuensi untuk spektrum 5G yang tertunda sejak akhir tahun 2023 menjadi harapan besar bagi XL Axiata. Operator seluler sudah dijanjikan akan dilakukan lelang, tetapi hingga saat ini belum terlaksana.
"Sekarang kan sudah kabinet baru, jadi kita harapkan akan menjadi lebih cepat," kata Dian.
Lelang frekuensi 5G akan membuka peluang bagi operator untuk membangun jaringan 5G dan menghadirkan layanan yang lebih canggih bagi masyarakat. Percepatan lelang frekuensi akan mempercepat adopsi teknologi 5G di Indonesia dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital.
5. Percepatan Proses Merger: Menciptakan Operator yang Lebih Kuat
XL Axiata juga berharap Menkomdigi Meutya Hafid dapat mempercepat proses persetujuan merger XL Axiata dan Smartfren. Proses due diligence sudah akan berakhir, dan selanjutnya membutuhkan persetujuan dari Kominfo dan OJK.
"Mengenai merger mudah-mudahan approvalnya nanti juga bisa cepat begitu," kata Dian.
Merger XL Axiata dan Smartfren diharapkan dapat menciptakan operator yang lebih kuat dan mampu bersaing di pasar global. Merger ini juga akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam membangun infrastruktur dan menghadirkan layanan yang lebih baik bagi konsumen.
Meutya Hafid: Mitra yang Sudah Familiar dengan Industri Telekomunikasi
Meutya Hafid bukanlah sosok asing bagi XL Axiata. Sebagai Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafid selama ini telah menjadi mitra bagi XL Axiata dalam berbagai hal.
"Kami menyambut gembira, karena ini adalah person yang sudah mengetahui industri telko. Harapan kita tentunya ada percepatan penyehatan industri," kata Marwan O Baasir, Chief Corporate Affairs XL Axiata.
Kedekatan Meutya Hafid dengan industri telekomunikasi diharapkan dapat mempermudah komunikasi dan kolaborasi antara pemerintah dan operator seluler.
Harapan untuk Masa Depan Digital Indonesia
Seiring perubahan nama menjadi Kominfo menjadi Komdigi, XL Axiata berharap aspek digital menjadi prioritas utama pemerintah. Ada banyak tantangan yang harus dihadapi di era digital, seperti literasi digital, etika kecerdasan buatan, dan yang terpenting soal perlindungan data pribadi.
"Perlindungan data pribadi dan bagaimana compliance terhadap data pribadi, yang ketiga harapannya denda untuk (masalah-red) data pribadi jangan tinggi-tinggi, sehingga tidak membebani," tutup Marwan.
XL Axiata berharap Menkomdigi Meutya Hafid dapat memimpin Komdigi dalam membangun ekosistem digital yang sehat, aman, dan berkelanjutan. Hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kesimpulan
Harapan XL Axiata kepada Menkomdigi Meutya Hafid menunjukkan bahwa industri telekomunikasi memiliki ekspektasi tinggi terhadap kepemimpinan baru di Kominfo. Meutya Hafid diharapkan dapat membawa perubahan positif dan menjawab berbagai tantangan yang dihadapi oleh operator seluler.
Dengan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki, Meutya Hafid diharapkan dapat memimpin Kominfo dalam membangun ekosistem digital yang sehat, aman, dan berkelanjutan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.